Kirisa fanfic

Yo readers!

Malam Minggu, malam Minggu~ *joget hula-hula* *readers segera bakar author*

Aku bosen, jadi aku bikin fanfic Gokuto. Indo, karena gue males Inggris. Aku akan ngumpetin ini di balik read more, walaupun gak panjang-panjang banget. Aku... cuma mau lebih aman aja (?) (readers: AUTHOR APA YANG KAU LAKUKAN??)
INI SFW KOK KENAPA YAK aku cuma ga begitu berani aja, biasanya kan aku post beginian di LGD huft.

Oke kebanyakan cingcong. Silahkan ->



---

Dingin

Character: Saeki, Kirishima, and the other escorts
Genre: (harusnya) Heartwarming
Warning: KiriSae, cheesy. Ditulis dengan cepat jadi mungkin rada cacat.

---

Saeki duduk di sofa depan TV, melihat Tagami dan Hirahara sibuk main game. Saling bersahut-sahutan, ribut sendiri. Saeki hanya tertawa kecil melihat tingkah mereka. Sebenarnya dia agak bosan. Dia sedang bebas hari ini. Tapi semuanya punya kegiatan masing-masing. Tagami dan Hirahara menguasai TV. Tanizaki tidak mau diganggu. Rokkaku-san mungkin sedang bekerja dan tidak bisa diganggu juga. Sisanya pergi bertugas.

Saeki bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Dia sedang tidak ingin berlatih atau main piano. Tapi dia bosan. Saeki hanya menatap ke layar TV yang menyala dengan kosong.

Dua rekannya sibuk dengan konsol masing-masing. Saeki yang makin lama makin bosan, pergi ke luar. Dilihatnya seekor kucing putih sedang menjilati bulunya. Saeki memanggil kucing itu. Si kucing yang memang menjadi peliharaan di mansion mereka, mengampirinya. Saeki membelai kepala kucing itu sambil tersenyum. Dia bermain bersama kucing itu untuk beberapa lama. Bulu putih si kucing terasa lembut dan hangat di tangannya.

Baru Saeki sadar betapa dinginnya sore ini. Dilihatnya langit, penuh dengan awan. Mendung. Mungkin karena jubahnya, Saeki tidak begitu merasa dingin. Tapi karena dia di luar untuk waktu yang cukup lama, hawa dingin mulai menyentuh kulitnya. Langit juga sudah semakin gelap, Saeki menggendong kucing itu masuk dan menutup pintu.

"Meong!"

Begitu masuk, kucing itu langsung melompat turun, lalu berlari ke kantor Rokkaku-san yang terbuka sedikit. Saeki yang kaget mendecak sebentar, lalu mengejar kucing itu. Dia membuka pintu kantor Rokkaku-san perlahan.

"Oh, Saeki." Rokkaku-san mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas begitu mendengar bunyi pintu terbuka.

Saeki membungkuk, "Maaf, Rokkaku-san. Tadi kucingnya lari ke sini. Kalau dia mengganggu, saya akan mengambilnya lagi."

"Tidak, tidak apa-apa. Biarkan dia di sini."

"Baiklah, saya permisi dulu," Saeki berbalik menuju pintu.

"Tunggu, Saeki."

"Ya?"

"Buatkan saya teh."

Udaranya dingin sih. Wajar saja Rokkaku-san ingin teh.

"Baiklah."

Saeki segera menuju dapur. Memanaskan air, mengambil cangkir dan peralatan lainnya, segera membuat teh. Lalu segera mengantarnya, dan segera pula ia kembali ke kamarnya. Dia melakukan semuanya secepat yang ia bisa. Suhunya semakin dingin, bergerak cepat membantunya menghangatkan diri.

Saeki masuk ke kamarnya. Tapi Saeki belum mau tidur. Belum larut, bahkan bisa dibilang ini jauh dari waktu tidurnya. Lagipula dia belum mengantuk. Saeki hanya berkemul sendiri di kamarnya. Duduk bersandar dibalut selimut. Menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Bisa dibilang, bengong.

Ketukan di pintu kamar membuat lamunan Saeki buyar. Pintu kamarnya terbuka, dan kepala Hirahara muncul dari balik pintu.

"Saeki, Kinoshita udah beli bento, ada di meja makan. Mau makan bareng gak?"

"Nggak, nanti aja. Aku belum lapar."

"Ooh oke. Kita-kita makan duluan ya~"

Lalu Hirahara menutup pintu, dan sepertinya pergi ke meja makan. Terdengar sedikit ocehan Tagami yang dibalas dengan celotehan ramai Hirahara. Saeki nyengir sedikit, tingkah mereka berdua selalu lucu. Walau kadang-kadang mengkhawatirkan sih.

...

Lama-lama gerah juga di dalam selimut. Saeki keluar dari selimutnya, dan merapikannya sedikit. Dibukanya pintu kamar, dan berjalan menuju ruang makan. Saat melewati ruang TV, dia mendengar sedikit geraman Tagami dan tawa Hirahara. Saeki mengintip sebentar, dan didapatinya mereka berdua masih bermain game. Kinoshita dan beberapa gokusotsu lain juga disana. Ruangan itu ribut akibat obrolan dan sound effect dari game. Saeki tersenyum kecil. Mansion ini tetap terasa hangat walaupun udara dingin.

Saeki memasuki ruang makan. Kosong. Di meja hanya tersisa dua bento. Sepertinya agak tidak enak juga makan sendirian. Saeki pergi ke dapur sebentar, mungkin teh hangat akan enak.

"Ah, Saeki."

Saeki berbalik. Kirishima sudah pulang.

"Kirishima, selamat datang. Sudah makan?"

"Belum."

"Oh, sama. Mau makan bareng?"

"Boleh."

Duh, Kirishima. Datarnya...

"Mau teh?"

"Kalau nggak merepotkan."

"Nggak kok!" Saeki tersenyum, lalu mengambil satu cangkir lagi untuk Kirishima. Kirishima menarik kursi, lalu duduk. Saeki menyusul duduk di sebelah Kirishima dengan dua cangkir teh di tangannya.

"Makasih," Kirishima menyesap teh itu sedikit.

"Enak?"

"Enak."

Jujur, Saeki mengharapkan jawaban yang lebih dari itu. Mungkin jawaban yang lebih 'hangat'. Tapi Saeki sendiri tidak bisa membayangkan Kirishima berbicara dengan gaya bicara bersemangat seperti Hirahara, misalnya. Jadi aneh. Saeki melupakan hal itu dan mulai memakan bentonya.

Beberapa menit berlalu, dan suasana diantara mereka sangat kaku...

Hawa dingin kembali menghampiri Saeki. Semakin larut, udaranya semakin dingin saja. Saeki meminum tehnya sedikit, mencoba menghangatkan diri.

"Dingin ya..." Ujar Saeki. Berusaha mencairkan suasana.

"Iya, dingin."

"Baguslah, bukan cuma aku yang berpikir begitu, " Saeki tertawa kaku, "Hari ini rasanya lebih dingin dari kemarin-kemarin. Padahal mau masuk musim panas."

"Hari ini memang lebih dingin sih, tapi sepertinya nggak terlalu dingin juga."

"Aah, aku tetap merasa dingin..."

"Saeki nggak tahan dingin?"

"Nggak juga. Tapi nggak tau kenapa, dari sore aku kedinginan terus."

Saeki lanjut memakan bentonya. Kirishima menatap Saeki aneh. Merasa diperhatikan, Saeki menengok ke Kirishima.

"Kenapa?"

Tanpa diduga, Kirishima memeluk Saeki. Secara tiba-tiba. Saeki hampir saja jatuh dari kursi meja makan saking kagetnya.

"Eeh???"

"Kau bilang dingin."

Saeki masih kaget. Tapi pelukan Kirishima membuarnya merasa jauh lebih hangat. Jauh. Saeki memeluk Kirishima balik dengan senyum di wajahnya.

"Hangat..."


----

Ebujug apaan tuh barusan :') Giling gue readers, giling gue. KiriSae itu SeoNao gue versi baru *nangis kejer*

*readers giling author beneran*

Aku menulis ini untuk merayakan AC-ku yang sudah benar, HOREEE *tebar confetti* dan aku sangat butuh lebih banyak Kirisa. OTP baru huehehehe. Aku pengen bikin mereka pelukan. Tapi karena aku ga bisa gambarnya (dan aku lagi males gambar juga), lahirlah fanfic random ini. Mungkin alurnya kecepetan, tapi aku udah males utak-atik lagi. Ini cuma fic pelepas stress kok aaah (?)

Sebenarnya aku bingung harus nulis ini pake aku-kamu atau lu-gue, karena mereka ngomongnya kan pake ore-omae (Saeki nggak sih sebenarnya), tapi kalo pake lu-gue kesannya rada aneh ya -_- Rokkaku juga aku tambahin akhiran -san, untuk alasan kesopanan haha #plak

Uuuh gue butuh lebih banyak fluff Kirisa. Mungkin aku bakal bikin lagi. Tapi nanti, setelah aku bikin BIRTHDAY FIC BUAT SAYANGKU SHIGURE NAOO~~ (Seo: *tendang author*) Gue nyesel ketinggalan ultah Poiyo dan Mizuki, tapi ya sudahlah. Padahal harusnya aku bikin MizuKara ya haha #plak tapi ya sudahlah, SeoNao saja. Pokoknya aku harus selesain birthday fic tahun ini ' ' )9

By the way, maybe i will translate this fic to English and post it on my wordpress. Maybe. Just wait until it's being posted~


Dah readers 'v')~

Komentar

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Bahasanya asik dan ringan serta menghibur. :D
    Blog yang bagus :)
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus
  2. Kironase san, ehm... Numpang nanya... Kalo misalnya fanfic ini aku terjemahin ke inggris dan di post di wattpad ku boleh ga??? Tentu saja nanti kironase san tetep dikasih credit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. AAAH Kei san, eh boleh panggil gitu nggak haha, boleh boleh! Tadinya aku mau translate sendiri, tapi okelah kalau ada yang mau translate, aku malah seneng hehe ^^ makasih!

      Oiya, nanti kasih linknya ya! Aku mau lihat juga wkwk. Dan aku izin juga, transletannya boleh aku copy ke wordpressku nggak? Bakal aku credit juga kok. Aku udah males translet #plak
      Makasih udah komen uwu

      Hapus
  3. Boleh kok!!! YAYYY, SENPAI NOTICED ME!!!!#ditebas Kirishima# ehm.... Dan oke!!! Nanti link nya dari komen gpp???

    Gpp kok di copy!!! Kan emang dari asalnya fanfic ini buatan Kiro-san(boleh kan?? Gantian dong~). Sama, ini translation nya aku paroan sama Skilfer/SK ya???

    Akhir kata(terlalu semangat), kalau terjemahannya enggak seperti yang dibayangin sama Kiro san, kita berdua minta maaf ya..... Ya? Ya??? Hehehe ^~^

    BalasHapus
  4. Kino-san!!! Ini fanfic terjemahan nya... Maaf ya kalo ada kesalahan kata. http://w.tt/1HC3RMl

    Judulnya kagak kreatif ya??? Hehehe... Maaf....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha, lanjut lanjut! Transletannya bagus kok makasih ^^ haruskah aku bkin wattpad buat comment disana juga wkwk /oi/ ngomong-ngomong, Kei sama SK bikin fic juga ya? Bagus lho, jarang-jarang nih nemu fanfic gokuto wkwk
      Sekali lagi, MAKASIH KEI-SAN DAN SK-SAN!!! Aaaaa aku seneng banget ketemu temen yang suka gokuto juga ehehehe xD

      Hapus
    2. Kei: wlahh, makasih bngt lo!!! Bnr" seneng dibilangi bagus!! Eh, iya kita emang buat fic. Cmn yng punya acc cmn ak. It pun wattpad. Maaf y SK~

      SK:Hai~ ini SK, maklum lah, aku kan emang tukang nebeng nama hahaha~ Btw, itu ff sebenernya yg bikin Kei kok, cuman idenya dari RP berdua, ada sih fic laen yg aku juga ikut bikin, tapi belum di post.

      Kino san!!! Kita tungu post gokuto nya lagi!!!

      Hapus

Posting Komentar

Boleh dong tinggalin jejak *winkwink

Postingan populer dari blog ini

sketsa Dragon Warrior (not by me) + bonus foto Code Lyoko

Bantuin nyari judulnya dong, ga ada ide nih

Merah dan Biru