Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Surat Nasionalisme

Yo readers! Aku sebenarnya maksain diri buat ngepost entri ini. Wifiku rusak, jadi aku harus korbanin kuota. Hikseu... oke jangan rewel sana nulis dasar bangke. Baiklah. Silahkan, entri spesial bulan ini~

...

Manga Gokuto keluar kemaren. Dan gara-gara terlalu ribut fangirling gue sampe lupa bikin entri. Dan parah. Parah banget gila. Gue bisa mati.

Boku wa miteitai!

Gambar
Judul ga nyambung sama entri episode xxx. Yo Readers! (Readers: ...) Apa? (Readers: *tunjuk kalender*) OIYA HAHAHAHA HARI TERAKHIR BULAN INI HARI MINGGU AKHIRNYA DATANG JUGA READS AKU AKAN NGEPOST SPECIAL POST.... kalo ga males *readers banting meja* Aku bosen jadi aku ngepost. Sebenarnya emang pengen ngepost sih wkz. Aku pengen curhat. Tapi bukan galau edition. Galau editionnya gue umpetin di LGD muahahaha. Belom dipost juga sih #plak Aku lagi gila sama sesuatu. Ga bisa dibilang sesuatu sih. (Ini apaan sih) Oke. Aku lagi gila sama banyak hal. Pertama, Gokuto Jihen. RPG yang udah pernah kubahas. RPG yang berisi banyak cogan (setan sebenarnya). Game ini bakal ada manganya tanggal 27 Mei nanti DAN GUE GA BISA NUNGGU GUE GATAHANGATAHANGATAHAN PENGEN LIAT PARA GOKUSOTSU GANTENG HHHHHHHHHH READERS TOLONG GUE GGGUE BISA MATI---- RRRRR GUEGASABARMAULIATSAEKIDANHIRAHARADANTAGAMIDANKIRISHIMADANSEMUANYAGUEGANGERTILAGIAPAYANGTERJADIMANASPASIDIKALIMATINIHEEEEEEEEEEEEEEE

Saat aku melihatmu lagi

Teringat lagi saat pertama Kutapakkan kaki untuk MOS Disaat itu satu-persatu kalian kutemui Dan aku kenali Teringat lagi saat itu Bersama kalian semua Di kelas tujuh di lantai dua Masih malu bersama-sama Waktu terus berjalan dan berjalan Tanpa sadar naiklah kita ke kelas delapan Terus berlari hingga sekolah sudah pertengahan Melihat ke belakang, kita sudah kelas sembilan Walaupun waktu terasa sangat cepat Susah dan senang kita lewati bersama Tumpahan air mata dan tawa bahagia Dan kenangan konyol selama sekolah menengah pertama Di penghujung semester dua Aku dan kalian semua, satu angkatan bersama Bersama naik ke panggung, medali diterima Lihat ayah dan bunda, kami menangis bahagia Terima kasih, kami ucapkan Kalian balas dengan terima kasih pula Seketika segala wejangan terputar lagi di kepala Diantara murid-murid baru nanti, ingatlah nama kami Mari kita lihat saat dewasa nanti Aku akan bangga melihat namamu muncul di televisi Atau dimanapun, sebagai ora

UN TELAH USAI

Kalian nggak tau betapa bahagianya aku :'D