Apa yang kutulis
Yo readers!
Kalo ga salah aku pernah cerita kalo aku mulai ikut bimbel lagi kan? Belom cerita? Sekarang kalian udah tau. Seperti bimbel-bimbel lainnya, mengandung Bahasa, Matematika, English, dan IPA. Tapi disini ada tambahan IPS *gulp* dan BIP <- aku lupa apa singkatannya.
Kemaren kan pelajaran terakhirnya BIP. Gurunya ceramah panjang lebar dan aku mendengarkan dengan mata yang agak berbinar. Aku ngebayangin, apakah aku akan sukses di masa depan? Berhasil bikin novel dan game? Memberi banyak donasi? Tetep ingat siapa saja yang membuatku sukses?
Ada satu kalimat yang membekas banget.
"Saya adalah apa yang saya tulis."
Bentar, jangan salah pengertian dulu. Lu-lu pada kan bukan Denpa. Ga bakal deh punya magic pen haha #jder
Maksudnya, kita membuat kertas berisi target-target masa depan. Mungkin banyak dari kalian yang sudah melalui cara ini, tapi coba cari, mana kertas kalian? Beneran tertempel di kamar, penuh hiasan dan berkilau, atau membusuk di suatu tempat di dunia?
Aku pernah bikin kertas target. Sampe 100. Yang pada saat itu, cuma aku yang menyelesaikan tugas itu 100%. Tapi bukunya ada di kakak mentoring. Belom dibalikin. Ada juga satu lagi dari Motivation Training, yang sekarang berada di suatu tempat di rumah lama. Aku mau bikin kertas baru lagi, tapi aku masih agak bingung. Aku kan gampang kehilangan barang.
Tapi tetep aja, aku adalah apa yang kutulis. Aku sering nulis cerita khayalan tentang diriku dan temen-temen --dengan genre adventure humor, haha-- tapi nggak pernah kupost. Paling-paling sweetsland. Itupun hiatus sampe udah berdebu sekarang.
Aku pengen nulis lagi, pengen banget. Tapi, sesuai dengan fakta pada entri sebelumnya, waktu menulisku makin menipis. Mau nulis di buku di sekolah, tapi malu keliatan.
Gimana ya?
Kalo ga salah aku pernah cerita kalo aku mulai ikut bimbel lagi kan? Belom cerita? Sekarang kalian udah tau. Seperti bimbel-bimbel lainnya, mengandung Bahasa, Matematika, English, dan IPA. Tapi disini ada tambahan IPS *gulp* dan BIP <- aku lupa apa singkatannya.
Kemaren kan pelajaran terakhirnya BIP. Gurunya ceramah panjang lebar dan aku mendengarkan dengan mata yang agak berbinar. Aku ngebayangin, apakah aku akan sukses di masa depan? Berhasil bikin novel dan game? Memberi banyak donasi? Tetep ingat siapa saja yang membuatku sukses?
Ada satu kalimat yang membekas banget.
"Saya adalah apa yang saya tulis."
Bentar, jangan salah pengertian dulu. Lu-lu pada kan bukan Denpa. Ga bakal deh punya magic pen haha #jder
Maksudnya, kita membuat kertas berisi target-target masa depan. Mungkin banyak dari kalian yang sudah melalui cara ini, tapi coba cari, mana kertas kalian? Beneran tertempel di kamar, penuh hiasan dan berkilau, atau membusuk di suatu tempat di dunia?
Aku pernah bikin kertas target. Sampe 100. Yang pada saat itu, cuma aku yang menyelesaikan tugas itu 100%. Tapi bukunya ada di kakak mentoring. Belom dibalikin. Ada juga satu lagi dari Motivation Training, yang sekarang berada di suatu tempat di rumah lama. Aku mau bikin kertas baru lagi, tapi aku masih agak bingung. Aku kan gampang kehilangan barang.
Tapi tetep aja, aku adalah apa yang kutulis. Aku sering nulis cerita khayalan tentang diriku dan temen-temen --dengan genre adventure humor, haha-- tapi nggak pernah kupost. Paling-paling sweetsland. Itupun hiatus sampe udah berdebu sekarang.
Aku pengen nulis lagi, pengen banget. Tapi, sesuai dengan fakta pada entri sebelumnya, waktu menulisku makin menipis. Mau nulis di buku di sekolah, tapi malu keliatan.
Gimana ya?
Kamu terlihat buru-buru, Kironase.
BalasHapusMengapa menulis menjadi terlihat sulit jika saya membaca entri kamu?
Kalau kamu ingin menulis, maka lakukan. Tidak ada yang menyuruhmu untuk cepat-cepat berkembang. Kalau kamu merasa tidak ingin melakukannya, mengapa jadi beban?