Rihlah Journal #1

Yo readers! Special entry bulan ini datang! Sayangnya, karena kepanjangan, tetep harus kubagi beberapa part. Lanjutanya bisa ada di entri biasa, bisa juga di special entri lain. Yasudahlah, lanjut aja.


~ Day 1, 9-6-14 ~

Aku berangkat dari rumah dengan semangat. Angkatanku akan ke Jogja selama 4 hari dalam rangka rihlah, dan ini pasti akan menjadi sangat menyenangkan!!



Dateng-dateng ke sekolah, main sebentar. Abis itu sholat. Sementara yang lain sholat di masjid, aku, Kaorin, Rivierre, dan Taghisa sholat di gedung B (dan Youko ikutan walaupun cuma duduk doang :P). Terus makan siang. Makan siangnya dibawa sendiri. Nggak masalah. Yang masalah, pada nggak bawa minum. Kaorin ribut-ribut minta air lol. Sepertinya dia kekeringan (emangnya gurun).


Bundaku ngefoto Rivierre, Aku, dan Taghisa.
Brocolly Triplets!

Lama kemudian, bis datang. Nyamber tempat duduk sebelahan sama Kao.

"Buu, ada air nggak?"
Kao, lu manusia. Bukan onta.

(Kaorin: Haus tauu! -_-)

Sayangnya, Kao belum bisa bertemu sebotol air pujaan hatinya. Bukannya dikasih air, malah dikasih seperangkat deodoran dan teman-teman sejenisnya. Anak-anak langsung pada pokerface.


Setelah penantian pajang selama berabad-abad bahkan manusia purba udah bisa maen Pou, akhirnya bis jalan. Di bis, aku sibuk ngemil dan fangirling sama Kaorin XD Penularan virus Poiyo ke Kaorin berjalan lancar. Tak lupa memberi dosis Higasa Seo berlebih (Kaorin: *banting meja*).

Waktu di rest area, aku nggak turun. Sementara yang lain pipis, aku, Khs dan beberapa ank lain nunggu di bis sambil ngobrol ngalor ngidul. Agak lama sih, tapi nggak terlalu berasa. Terima kasih ngobrol ngalor ngidul. Terus jalan lagi. Dan lagi-lagi, fangirling sampe Rivierre dan Khs di kursi belakang sweatdropped.


Terus waktu liatin ke jendela, ada awan yang bentuknya kayak pegasus.

Eh gue serius tau.

Pegasus kan?

Maghribnya ke masjid. Sholat. Ketemu Taghisa dan fangirling bentar.
BENTAR.

Perhentian selanjutnya, pom bensin. Kata tour guide, sekali ngisi bensin, habis 1 juta. Aku dan yang lain langsung cengo. Bis mahal banget ya ._. Orang yang punya bis pasti kaya. Ya iyalah.

Setelah beberapa menit, sampai di restoran. Anak-anak menghambur keluar dengan bahagia. Bahagia ketemu toilet lagi kayaknya. Dasar tukang pipis.

Di restorannya ada kolam ikan gede dengan ikannya yang gede-gede juga. Kayak missile! Shiina nyuruh aku celupin tangan. Dengan behonya aku nurut. Aku celupin tangan, terus ikan-ikan ngedeketin. Tunggu, tanganku bukan makanan!

Dari depan, kita menyusuri jalansetapak  yang cukup panjang untuk ke tempat makannya. Perjalanan diiringi ocehan aku dan Shiina. Begitu ketemu wastafel, langsung main ciprat-cipratan sama Shiina. Yang lain ngeliatin, seolah ngomong 'Idih, dua bocah MKKB'. Terus botol sabun jatoh, aku dan Shiina pura-pura nggak tau. Dan pergi diam-diam seolah sabun itu cuma khayalan.

Duduk. Menunggu. Dapet makan. Nasi, ayam, tempe, tahu, sebongkah ikan asin, pake selada dan sayur asem. Ikan asinnya, asin banget. Selangit asinnya ._. Benar-benar BIAB, Bukan Ikan Asin Biasa!

Oiya. Di mangkok sayur asem, aku dapet 2 buah sendok (penting gak sih? -_-).

Terus ada lalapan. Selada dimasukkin ke daun pisang dan dibentuk kayak crepes (atau buket? Entah). Terus aku langsung ngakak.

Aku makan sambil bercanda sama yang lain. Rivierre dengan nekat menghabiskan ikan asinnya yang bikin aku hampir muntah itu. DENGAN SATU SUAPAN. Aku langsung homina homina. Sama seperti yang lain, makananku nggak abis. Sisa tempe, sayur asem, dan seladanya. Udah kenyang.

Abis makan, mendadak pengen pipis. Aku ke toilet yang nggak terlalu jauh, dan ngantri. Rame. Dan sempet ada kerusuhan dimana -sebut aja- Nira nintip HP-nya ke Rivierre. Rivierre yang isengnya lagi kambuh melempat HP Nira ke pot taneman. Sadis. Btw, yang lain pipisnya lama. Aku udah kebelet nih. Dan akhirnya setelah menumbuhkan jenggot di pantat, aku bisa membuang urin dengan bahagia. Aku salut sama ginjalku. Menuju wastafel, cuci tangan. Kebetulan ketemu Ghassa, aku balik ke bis bareng dia.

Di jalan setapak, kita sempet ngomongin setan-setanan. Restoran yang bernuansa alam dan suasana malam, wajar dong kita mikir aneh dikit. Perjalanan kembali ke bis, kita sempet lewat toko oleh-oleh. Aku sempet ngira manekin berjilbab di sebelahku orang tua murid, dan itu berhasil bikin aku deg-degan. Creepy!

Sampe di bis ngerusuh bentar sama Rivi. Rebutan bantal. Jangan salahin aku, dia yang mencuri bantal!

(Rivierre: Enak aja!)

Di jalan ngobrol bentar sama Youko. Abis itu berusaha untuk tidur. Milih lagu-lagu tenang, terus nyalain lagu. Tetep susah tidur sih. Samar-samar, dari luar earphone, aku ngedenger suara yang fammiliar. Suaranya Sabrina, penyanyi Filipina, kalo nggak salah, yang sering meng-cover lagu dan menjadikannya akustik. Keren deh pokoknya. Aku langsung matiin lagu di earphone dan dengerin lagu-lagu yang diputer di bis. Udah lama nggak denger, jadi lagu-lagunya kedengeran enak. Dan lagu akustik cocok banget buat tidur. Aku sempet ngobrol sama Vanilla bentar, abis itu berusaha tidur lagi.

Waktu lagu Pokerface, lagunya berhenti di tengah jalan. Hening sebentar. Dan diganti sama lagu nasyid anak-anak yang tergolong riang. Aku langsung pokerface beneran. Ini nggak cocok buat tidur! Dan akhirnya aku nulis. Ngelirik ke Kaorin yang tidur pules. Bujug, nih anak kebo amat. Lalu kembali menulis dan berusaha untuk tidur.



~ Day 2, 10-6-14 ~ <- The best day!

Pagi hari di rest area, sekitar jam 3. Turun dari bis, langsung mandi. Kamar mandinya enak. Bersih dan banyak gantungannya. Airnya kukira bakal dingin, ternyata nggak. Abis itu sholat. Nggak kayak kamar mandinya, musholanya kurang enak. Agak bau, nggak ada karpet dan -semacam- belum selesai dibangun. Ckckck.

Setelah sholat, do'a bersama. Saat itu, perutku mendadak sakit, kepala pusing. Apakah aku mabok? Atau mau haid? Apakah aku kena gejala penyakit absurd? Atau aku disantet (ngaco)!? Nuuuuuu, jangan yang aneh-aneh plis.

Ngeliat yang lain balik ke bis, aku ikutan aja. Minjem powerbank Rivi, nontonin Vanilla main 2048, main Where Is My Valentine bareng... Saara seingetku. Waktu mau nonton Music Wizard of Oz, mendadak lagu-lagu absurd diputar, dan bis jalan tiba-tiba. Lampu warna-warni menyala. Di belakang, anak-anak geng jejeritan kesenengan.

INIIIII!!!!??????

Belum waktunya berangkat kan? Dan Orangtua murid entah pada kemana. Parahnya, nggak ada Youko. Mungkinkah dia ditinggal? Mungkinkah!?

JREEENG JREEENG JREEEENG

Volume lagu absurd itu terus ditambah sama anak-anak geng. Lagu barat yang nadanya menurutku nggak jelas, dan kedengeran kayak lagu-lagu di diskotik. Ditambah lampu bis yang warna-warni dan kedap-kedip, tempat ini udah kayak diskotik beneran.

Sementara anak-anak geng ribut sendiri, aku dan yang lain berusaha bersabar. Dan satu-satunya orangtua murid disana dengan pulasnya tidur. Aku mencoba tenang walaupun dalam hati panik. Masa iya Youko ditinggal!? Bisa-bisa dia jadi anak ilang merantau sendiri disini!

Gawat. Ini gawat. Nanti siapa yang bakal jadi temen berantem gue!?

"Kao, Kao, kita beneran pergi?" Aku nanya ke Kaorin yang duduk di sebelahku.
"Nggak lah. Paling cuma muter bentar terus balik lagi."
Gila, nyantai abis.

Anak-anak selain angota geng mencoba bersabar. Aku dan Vanilla yang tadinya mau dengerin Music Wizard of Oz cuma cemberut, begitu pula yang lain yang berusaha untuk melindungi telinganya.
Volume lagu itu terus membengkak, diiringi kerusuhan dari anak-anak geng yang sibuk ber-'WHOOOOOOOOOOOO'-ria, sambil selfie. Mau dengerin lagu sih, tapi volume yang tidak berperikemanusiaan itu tidak membiarkanku mendengarkan lagu.

Yaudahlah nulis aja.

Beberapa menit di dalam neraka jadi-jadian, akhirnya kita BERHASIL turun setelah bis kembali ke rest area. Langsung ngacir keluar, ternyata sarapan prasmanan sudah tersedia. Di salah satu meja, Youko duduk sambil makan. Satu meja sama Taghisa, Thira, dan lainnya. Aku cuma bisa pokerface dan ngomel-ngomel ke Youko. Menceritakan betapa buruknya hal yang barusan terjadi. Youko cuma ngakak. Sialan.

Setelah jingkrak-jingkrak, aku ngambil makanan. Ada semangka indah disana. Sikat bro! Setelah makan dan nyolong semangka, kita naik ke bis. Merapi adalah tujuan kita. Di bis, tanpa gempa tanpa tornado, semuanya langsung rapi seolah tidak terjadi apa-apa.

O RLY!?!?

Cih. Yasudah.

"Selanjutnya kita kemana?"

"Merapi."


Lalu berangkat. Baru jalan beberapa menit, aku langsung terserang kantuk yang amat sangat. Awalnya cuma mau merem bentar, bobo ayam. Tapi taunya malah bobo kebo. Melek-melek di luar udah silau. Jam 8 kayaknya.

Bis berhenti di pinggir jalan. Aku bingung. Ini kenapa?

"Udah sampe?"
"Lho?"
"Mogok ya?"
"Kita nyasar?"
"Hah? Nyasar?"

Desas-desus terdengar. Aku kebingungan. Celingak-celinguk. Kutanya temen (aku lupa siapa haha), apa yang terjadi. Dia gak tau. Aku pokerface. Kutanya orang-orang lain. Sampai akhirnya kutemukan jawabannya.




-To be Continued

Apakah aku nyasar beneran? Ataukah? Ataukah? JRENG JRENG JREEEENGGG

Mohon menunggu entri selanjutnya yang entah kapan terbitnya. Cerita ini nggak akan discontinued kok, soalnya ini pengalaman tak terlupakan dan menyenangkan.

Take more happiness, Kironase off!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sketsa Dragon Warrior (not by me) + bonus foto Code Lyoko

Bantuin nyari judulnya dong, ga ada ide nih

Merah dan Biru