Di depan mata: One

Yo readers!
Mood nulisku kayaknya naik lagi nih! Aku berhasil bebas dari jeratan writerblock yang mematikan! Mari kita rayakaaaaaan!
(Readers: Kita rayakan dengan? -_-)

Udah, nggak usah pake perayaan. Lagian bulan ini juga nggak bakalan ada special post. Kalian harus sabar menunggu Agustus datang. Entri ini emang mirip special post sih haha.

Aku baru pulang ngambil rapor hari ini. Hari ini, takdir terpampang di depan mata. Baguskah nilaiku? Jelekkah?

Pengambilan rapor kali ini entah kenapa berasa seru banget. Bolehkah kuceritakan? Nggak? Yaudah, pergi aja sana. Aku mau cerita soalnya. Nggak masalah kalo nggak ada yang mau baca. Aku cuma mau menanamkan (?) memori menyenangkan disini.

Pagi hari, udah pasang alarm jam 6. Bangun sih, tapi bangun buat guling-gulingan di kasur. SELAMA SATU JAM HAHA. Setelah puas guling-gulingan, taruh hape di depan mata. Abis itu baru menyeret kaki buat ke kamar mandi dan persiapan yang lainnya. Di perjalanan, berhenti buat sarapan. Waktu lagi makan, ada anak kucing lucu yang kupingnya gede lol. Mau foto tapi males. Terlalu konsentrasi pada bubur enak di depan mata wahahaha.

Sampai di sekolah, registrasi sebentar. Oh iya, pengambilan rapor mulai jam 10. Tapi jam 9 ada acara semacam ceramah menyambur ramadhan gitu deh. Aku sampai di sekolah jam setengah 9, langsung ke hall. Baru juga menapak kaki, panggung yang kebetulan di depan mata ditinggalkan oleh anak-anak marawis. Aih, nggak sempet lihat. Puter-puter mata, mencari sosok yang familliar.

Ah! Ada!

Ada *sebut aja* Vanya, temenku. Langsung aja aku samperin, dan kita ngobrolin hal-hal random di barisan paling belakang sementara Bundaku duduk di depan. Panggung di depan mata kosong. Aku sempet buka note, nyalain wifi. Mau nyuruh yang lain kesini. Hall yang letaknya di tengah SD dan SMP, berhasil menarik sinyal. Sinyal dari SD lebih kuat, kucoba connect aja. Tapi emang dasar wifi sekolah, dia nggak mau connect. Butut. Butut banget. Berkali-kali aku reconnect, tetep nggak mau nyambung. Fruktosa!

Sebelum ke hall juga ada pembagian snack. Kotak kubuka di depan mata. Makanan yang kumakan pertama, sebut aja makanan nggak jelas. Oke aku emang nggak tau namanya. Rasanya agak aneh, dan menurut analisisku, makanan itu memiliki telur dan ayam sebagai isinya. Tapi rasanya tawar. Setelah setengah habis, aku baru nyadar kalau sambal belibis tersedia dalam kotak. Benar-benar Fruktosa. Daripada makanannya nangis, yaudah kuhabisin aja.
Sasaran kedua, kue sus dengan taburan gula halus. Berhasil menggugah selera. Vanya makan duluan, dan di depan mata, bisa terlihat kalau sus itu berisi vla cokelat. Sebelum ngiler, langsung aja punyaku kusamber. Ada satu kue lagi, yang agak nggak jelas. Kusimpen buat nanti aja, pikirku.

Menit selanjutnya, bosan melanda.
Aku dan Vanya memutuskan untuk meninggalkan hall dan ke perpus. Lupa izin tapi. Baru inget kalau kita belum izin waktu kita udah sampai. Tapi ya sudahlah. Di perpus, keringat rasanya kering. AC berhasil mendinginkan suasana. Walaupun beberapa orang tak bijaksana lupa menutup portal keluar masuk (baca: pintu) yang kebetulan berada di depan mata. Aku dan Vanya jadi harus repot-repot tutup pintu karena kebetulan kita deket pintu dan emang nggak mau panas. Fruktosa!

Jam 10 kurang, aku dan Vanya mulai balik ke hall. Sebenarnya balik cuma buat izin doang sih. Ketemu *sebut aja* Yaya, dan Yaya akhirnya ikut dalam petualangan mengusir kebosanan (baca: berkeliaran). Jam 10, udah bisa ngambil rapor. Aku, Vanya dan Yaya bersama-sama mendaki gunung dan melewati lembah demi mencapai lantai 3, tempat pengambilan rapor bagi anak kelas 8. Biar kuperjelas kelasku, khusus di entri ini. Kalian nggak usah pusing mengira-ngira lagi. Setelah perjuangan berat, sampailah aku ke lantai tertinggi. Masuk kelas, kusamber nomer antrian, walaupun bundaku belum dateng. Tapi setelah aku comot, ternyata Bundaku langsung muncul dari arah tangga. Langsung kukasih nomer antrian pengambilan rapor itu, dan aku ngobrol sama Yaya di deket tangga. Ngomongin *sebut aja* Youko yang katanya udah dateng ke sekolah tapi lagi ngumpet di suatu tempat di ujung pelangi, serta ngomongin hal-hal random lainnya. Karena bosen menyerang, aku dan Yaya kembali ke kelas masing-masing, menunggu giliran menghadap takdir.

Di kelas, aku ngomongin hal-hal random juga bareng bunda. Nggak sampai 15 menit apalagi berabad-abad, giliran kita datang. Menghadap *sebut aja* miss Ina. Baru juga mau konsultasi, Rahma masuk kelas. Aku langsung nyengir. Cengirannya nggak bertahan lama, aku langsung beralih fokus. Rapor membentang di depan mata, kuteliti nilaiku satu persatu. Semester 1, semester 2. Kuperhatiin berulang-ulang, bolak-balik, bergantian.

Eh, naik? Nilaiku naik? Yey.

"Miss, saya ranking berapa?"
"Amanda ya, kamu ranking sebelas."

[FLASHBACK MODE! FLASHBACK MODE!]

"Anak-anak yang ranking 1-10 di kelas dapet hadiah loh!" *sebut aja* Sihan ngasih tau aku dan Vanya. Kita lagi di perpus, ngadem sekalian ngomongin ranking anak-anak.
"Iya apa? Emang apaan?"
"USB gitu, tapi bentuknya lucu!"

Berhasil membulatkan harapanku utuk dapet USB lucu. Aku memaksa diri buat berprasangka baik, aku berdo'a semoga aku dapet USB itu. Lagi butuh juga soalnya.

[Flashback off]

Harapan dapat USB lucu..... pupus sudah.

"Yaah, gagal dapet USB deh." Aku nyengir. Kembali kuperhatiin nilai-nilaiku.

Tunggu, kok kayaknya....

!!!!!!????
TUUUUUUH KAAAAAAAN


Nilai PLH-ku, tanpa alasan yang spesifik, naik jadi 96. Nilai IPA-ku turun jadi 8-sekian. TUH KAN. FISIKA BEJAT EMANG. AKU BUTUH KIMIAAAAAAAAAA. AKU BUTUH SOAL-SOAL ZAT ADITIIIIIIF. PE EL HA INDAH MENDUNIAAAAAAAAA. Oke, ketertarikanku pada kimia nambah akhir-akhir ini. Belajar tentang atom-ion kayaknya nggak masalah, asal jangan ada hubungannya dengan cermin.

(Tapi aku masih punya toleransi sama tekanan dan kecepatan. Itu masih waras. Aku sayang rho dan lamda dan realist //salah//)

Matematika-ku naik. Soal tahun ini emang gampang sih. Bahasa Indonesia juga naik. Bahasa inggris juga.

4 sorotan utama cukup memuaskan. Seenggaknya, cukup. UN, bring it on!

Aku dengan tampang bahagia-tapi enggak keluar ruangan.

-Next part coming soon

Hehe, aku cut disini. Soalnya aku masih punya banyak hal yang harus kulakukan. Bersihin rumah, nyiram taneman, mancing, menyelamatkan frumon, dan berpetualang naik naga. Diajak pergi juga sih, hehe. Kemungkinan besar aku bakal post lanjutannya hari Senin. Oke, byee!

Btw, ada yang punya line? Kalau ada, add aja IDku, amanda248la. Apalagi kalau kalian punya Wind runner, Dragon Flight, Pokopang, atau Line play. Add aja, ga usah malu c:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sketsa Dragon Warrior (not by me) + bonus foto Code Lyoko

Bantuin nyari judulnya dong, ga ada ide nih

Merah dan Biru