Ao Oni: Reversed Truth or Dare

Ye Reders seye belek.

Iya bahasa E emang gaje, salahin Kaorin dan Adzkia.


Gue bosen jadi gue ngepost. Tapi gatau mau post apa haha //slapped// Oke, saya akan coba bikin fanfic.

Disclaimer: Ao Oni punya NoProps. Fic gaje ini saya yang bikin.
Warning: Sedikit OOC karena ini fic humor. Bahasa gaul masuk.

Mohon maaf atas kerandoman yang disengaja. Gue lagi gila....
.
.
.
.
Di suatu siang, di Sekolah-yang-tidak-diketahui-namanya, iya ini si Author emang males nyari nama, ada lima orang murid yang lagi bosan karena gurunya nggak masuk dan nggak ada tugas. Alhasil lima tokoh yang akan jadi sorotan kita ini melakukan hal gak penting. Tepatnya, empat dari mereka melakukan hal nggak penting.

"Bosen nih." Cowok (Ikemen, kata si Author) berambut merah yang dikuncir kecil menempelkan mukanya ke meja. Takuro emang kadang mesra sendiri sama mejanya. Sampe dicium-cium gitu. Si redhead satu ini emang bermasalah.

"Suram amat lu." Cowok lain di sebelahnya menyahut. Si rambut hitam pencinta kucing sibuk mencorat-coret bukunya. Lagi gambar Tama, katanya. Nggak lama kemudian dihapus lagi. Nggak penting emang.

"Kayak lu gak suram aja." Takuro menyahut lagi. Mukanya nemplok di meja, tapi omongannya masih jelas.

"Semuanya suram kali." Ada lagi yang nyahut, kali ini cowok pirang yang sama suntuknya dengan mereka. Tapi lain Takuro, lain Naoki, lain juga Takeshi. Si blondie ini bengong ngelihatin Mika. Tapi Mikanya nggak peduli, orang dia lagi bengongin Takuro sambil fangirling dalem hati.

"Si kakek gak suram tuh." Naoki menunjuk pemuda lain di belakangnya. Yang ditunjuk nggak peduli, fokus sama bukunya.
"Dia mah gak akan suram. Baca buku pelajaran aja hiburan buat dia." Sahut si redhead.
"Eh, main ToD aja yuk." Takeshi bangkit dari lamunannya. Takuro dan Naoki juga bangkit dari kesuntukannya.
"Ayo!" Takuro langsung semangat. Naoki juga.
"Ikut dong!" Mika juga berhenti bengong, dan menyiapkan pensil sebagai pengganti botol. Sebenarnya Mika mau main karena Takuro ikut sih.

"Hiro, ikut gak?" Naoki menoleh ke belakangnya. Si kacamata menutup bukunya, "Oke. Kali ini aja."
"Yey, Hiro ikut!" Naoki kesenengan, padahal Hiroshi cuek.
"Tapi apa nggak bosen ToD yang biasa? Ada variasinya dong." Komentar Mika.
"Kalo gitu dibalik aja! Yang ditunjuk pensil bakalan ngasih truth atau dare buat yang lain! Cara nentuin truth atau dare-nya terserah yang nggak kena. Oke?" Usul Takeshi disambut persetujuan dari semuanya.

Takeshi memutar pensil. Pensilnya berputar, berputar, beeeerpuuuuuutaaaaaaar dan berhenti di Naoki.

"Uweeeheeheee..." Naoki ketawa antagonis. Yang lain pokerface. 
"Truth or Dare?"

"TRUTH!" sahut semuanya kompak. Bisa gawat kalo kena dare, pasti disuruh melakukan hal yang sangat aib.

"Yaaah" Naoki loyo. "Kalau kalian homo atau lesbi, siapa yang kalian jadikan pasangan?"

"Ebuset pertanyaan macem apa tuh?" Takeshi pokerface. "Gue pilih Hiroshi."
"Hiroshi juga." Takuro nyantai. Sebenarnya dia jawab ngasal.
"Takuro." Hiroshi menutup mukanya. Malu tuh.
"Ciee." Naoki nyengir lebar. "Kalo Mika?"
"Takuro." Mika menjawab datar.
"Yang cewek dong." Tegas Naoki.
"Takuro." Mika ngotot.
"Cewek Mika, cewek."
"Takuro."
"Yang bener!"
"Takuro!"
"Yang bener, Mika!"
"TAKURO!" Mika melepas kunciran Takuro dan rambut Takuro tergerai, membuatnya terlihat seperti perempuan. Takuro cengo. Naoki menghela nafas.

"Terserah. Oke, next!" Naoki memutar pensil. Pensilnya beeeeeeeerpuuuuuuutaaaaaaaar dan berhenti di Naoki lagi.

"Pensil ini cinta gue." Naoki nyengir. Yang lain pokerface lagi. "Truth o-"
"TRUTH!"
"Sedih. Sebutkan satu hal yang mau kalian lenyapkan dari dunia ini."
"DARE DARIMU!" Jawab Takeshi tegas.
"Heuh, belajar." Takuro menguap.
"Tidak satu hal pun." Hiroshi menjawab dengan datar.
"Siapapun yang mau merebut Takuro dariku......"

Dan mereka menjauh dari Psycho!Mika.

Naoki kembali memutar si pensil. Kali ini pensilnya bosen, nggak menunjuk ke Naoki lagi. Dan Hiroshi yang jadi sasarannya.
"Truth or Dare?"
"Truth." Singkat Takeshi.
"Dare laaah~" Naoki menjawab santai
"Dare deh, Hiroshi kan baiiik~" Takuro merayu. Dipikirnya, Hiroshi nggak akan menyuruh yang aneh-aneh.
"Kalo Takuro-kun dare, aku juga!" Sahut Mika bersemangat.
"Yaaah, kok pada Dare sih?" Keluh Takeshi.
"Nggak baik jadi pengecut terus!" Ledek Naoki. Takeshi cemberut.

"Kalian harus joget nya nya nya di depan kelas. Sekaligus nyanyinya."

"HAH?!" Pupil empat peserta lain membesar. Hiroshi memberi Dare seperti ini? Mimpi apa semalem? Emahgerd? Nyanyinya sih gampang. Tapi sekalian joget? Harusnya Naoki bawa kuping kucing hari ini.
"Sesekali aku juga mau iseng. Lagipula, aku tau daritadi Naoki mau bikin kalian aib. Jadi kali ini kubalas niat buruknya." Hiroshi menjelaskan tanpa rasa bersalah. TakeMika langsung layu. Naoki pundung di bawah meja. Sementara Takuro santai, dia mah udah biasa disuruh hal-hal aneh macem gini.

"HEEEEI SEMUAAAA!! PERHATIAN DAN LIHAT KE DEPAN!!!"

Walhasil para penghuni kelas melihat ke depan. Hiroshi ternyata bisa juga mengeluarkan suara ala ToA. Sementara Takeshi dan Mika hanya menahan malu. Takuro cuek. Naoki nyantai, toh cuma nya nya nya.

"INI DARE DARI HIROSHI! JANGAN KETAWA!" Teriak Takeshi. Yang lain tidak merespon. Empat murid beraneka warna rambut itu mengepalkan tangan dan meletakkannya di depan telinga dengan badan menyerong.

"Nyan nyan nyan nyan nyan nyan nyan nyan nyan nyan nyan...."
Dan mereka menggerak-gerakkan tangan mereka, serta menyerong kiri-kanan-kiri-kanan. Spontan seisi kelas langsung pasang ekspresi pelangi. Ada yang cengo, ada yang ngakak, ada yang ngacir ke kamar mandi pengen muntah, ada yang jejeritan fangirling, ada yang ikut joget, dan lainnya.

(Ekspresi Takeshi: Menahan malu.
Ekspresi Naoki: Pasang ekspresi ( ̄ω ̄) dan nyanyi dengan semangat.
Ekspresi Takuro: Biasa, walaupun agak jijik sama dirinya sendiri.
Ekspresi Mika: Hampir fangirling melihat Takuro yang unyu, menurutnya.)

Dan beberapa menit kemudian, Takeshi langsung tepar karena terlalu malu. Naoki masih nyan-nyan-nyan sendiri, Takuro balik ke tempatnya bersama Mika yang nosebleed. Karena Takuro terlalu unyu, katanya. Dan Hiroshi melipat tangan di meja dan menenggelamkan mukanya. Nahan ketawa, kayaknya.

Setelah Naoki selesai ber-nyanyanya dan Takeshi udah sadar, permainan berlanjut. Kali ini pensil berhenti di Takuro.
"Akhirnya! Truth or Dare?"
"Truth! Gue capek!" Takeshi sepertinya belum bosan dengan pilihannya.
"Dare!" Naoki masih bersemangat. Nggak capek ternyata.
"Dare." Jawab Hiroshi datar.
"Dare! Demi Takuro-kun....." Mika seolah mempunyai bling-bling di matanya.
"Orang-orang kayaknya seneng banget sama dare....." Takeshi menyerah.

"Gambar benda yang menurut kalian identik denganku."

"Woah, susah nih." Takeshi mengambil kertas dan pensil. Begitu juga yang lain. Beberapa menit berlalu, dihabiskan dengan orang-orang itu menggambar. Sementara Takuro yang nganggur ikut mencorat-coret selembar kertas.

Hasil:
-Takeshi menggambar gurita-
"Itu Takoro" Dan dia mengucapkan kalimat itu dengan bangga. Takuro swt.
-Mika menggambar kepala Takuro dan panah ke bagian rambut Takuro yang dikuncir-
"Gambarku lucu kan? Hehe~" Mika cengengesan. Takuro senyum. Mika meleleh.
-Hiroshi menggambar matahari-
"Kamu kayak nggak pernah sedih, cengar-cengir mulu." Komentar Hiroshi. Ngejleb di Takuro.
-Naoki menggambar anjing yang lagi pup-
"Aku bingung mau gambar Anjing atau Tai, jadi kugambar keduanya." Naoki sepertinya memulai adu bacot sekarang.
"Dasar cat-sh*t."
"Ngajak ribut, dog-b*star*?"
"Heh, jangan berntem disini. Kapan-kapan aja." Lerai Takeshi yang anehnya mempan. Pensil kembali diputar dan mengarah ke Naoki lagi.

"Apa gue bilang, pensil ini cinta gue. Tr-"
"TRUTH!"
"Oke. Lebih suka Pai buatan Hiroshi atau pai-"
"PAI HIROSHI!" Semuanya menjawab kompak. Kecuali Hiroshi yang nggak menjawab.
"Udah itu aja. Gue kehabisan ide." Naoki memutar pensil, dan pensil itu berhenti kenghadap Takeshi.

"DARE!" Sekali lagi semuanya kompak.
"Ada rumor dari sebuah mansion terabaikan di pinggir kota. Katanya disana ada hantunya. Kalian mau membuktikan rumor itu?"
"Challenge Accepted."

-Owari-

Dan silahkan tentukan lanjutannya. Kali ini, Naoki ikut main! Happy end atau Bad end? Silahkan readers tentukan sendiri.

Ini cuma fic penghilang bosan. Makanya singkat. Segala kesalahan mohon dimaafkan (?)

Take more happiness, Kironase off!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

sketsa Dragon Warrior (not by me) + bonus foto Code Lyoko

Bantuin nyari judulnya dong, ga ada ide nih

Merah dan Biru