Today's Adventure!
Heheheh, how's you goin' reads? My name is Kiiiiiiiii-
Nope. Wrong intro.
On the last ent-
ITU INTRONYA CRY!
Readers: YANG SERIUS GEBLEK!
Yo Readers sekalian! Ketemu lagi sama Author Gendeng, Kironase alias Amanda-chan. Eh, eh readers, masa kakiku sakit.
Readers: So What?
Beginilah ceritanya.... (sfx: ba dum tess)
-Flashback-
Dua hari yang lalu, atau tepatnya hari Kamis, di siang yang teeeeeriiiiiiiiiiiiiiik sekali, yaiyalah jam 12. Saking teriknya, kita bisa masak telor diatas wajan yang ditaruh diatas kompor gas yang sudah menyala. Panas banget kan? Panas banget loh, pemirsa!
Khs, Kiiroi, Rahma, dll: MANDA GARING.
Pokoknya siang itu panas, tapi bisa juga itu cuma perasaanku. Lagian, kepalaku panas garagara UTS IPA dan PLH yang berhasil seberhasil-berhasilnya membuatku pusing, setres, gila dan mencak-mencak.
Aaaaah, Pak Umum (samaran) pasti bakalan lama lagi........
Aku berjalan sambil ngobrol sama...... Kiiroi, kalo ga salah #dikejerbebek# sementara di depanku ada Rahma sama Azna yang ngomongin apaan aku ga tau.
Di depan kantin, Azna membalikkan badannya ke belakang, bertatap mata denganku. Mulutnya perlahan terbuka, ingin mengatakan sesuatu, dan........
"Mand, pulang jalan yuk!"
Azna mengatakan kalimat yang mengubah hidupku untuk yang kedua kalinya.
Jalan cuy! Jalan dari rumah ke sekolah! Ehm, maksudku dari sekolah ke rumah.
"Yuk!"
Aku menjawab dengan nafsu dan semangat yang agak berlebihan. Lagian, aku yakin pak Umum, jemputan paling ngeselin yang pernah kukenal, pasti bakalan bikin kita nunggu lama lagi, bahkan mungkin sampe dua jam kayak hari Rabu. Walhasil, aku, Rahma sama Azna jalan kaki. Jalan kaki. Ja-lan ka-ki. Ja. Lan. Ka. Ki. Jalankaki. Jaaaalaaaaannnnnkaaaakiiiiii. Jalan, kaki. Ja- okestopit.
Kali ini, aku bisa sampe rumah dengan cepat, karena kecepatan jalan Aku, Rahma sama Azna sama, nggak tunggu-tungguan kayak waktu sama Sou-chan pas kelas 7.
Yak, begitulah ceritanya.
Tamat.
Tapi, 'tamat' barusan bukan 'tamat' yang sebenarnya.
Besoknya, Aku Rahma Azna jalan lagi karena si pak Umum yang nyebelinsumpahreseabisakubencimatiajasanamintadibunuhbangetsih nyuruh kita jalan lagi. Aku Rahma Azna menanggapinya dengan serius, kita beneran jalan. Un tuk yang ke du a ka li nya.
Tamat lagi.
Tapi ini baru tamat flashback doang. Cerita yang sebenarnya baru dimulai sekarang.
-BERSAMBUNG-
TAPI BO'ONG.
*Readers ngamuk dan mengacak-ngacak semua widget*
Aku bangun di pagi hari. Kakiku sakit. Lemes. Ngantuk. Ga ada tenaga. Laper. Kapan aku gak laper.
"Nda, olahraga yuk"
UNPERFECT TIMING!!!!!
"nggak, kakiku sakit"
"Ayolah, kapan lagi bisa jalan samasama sekeluarga. Ayo yuk. Ayoooo"
"Nggak." Note: aku bilang 'nggak' dengan penekanan, alias aku bener-bener menolak. Selain males, kakiku beneran sakit. Mana lemes dan ngantuk gini lagi.
"Eeeh, Ayo!"
"SHUT THE FFUU UP AKU GAMAU!"
harusnya aku bilang begitu, tapi aku gak sekasar itu sama orangtua.
"*sigh* oke......"
Loyo. Dengan loyo aku menuruti ajakan Bundaku. Seandainya apapun bisa dibeli pake daun, Aku mungkin udah DO THE FCKIN TABLEFLIP!!!!!
Berjalan. Selangkah demi selangkah kulakukan dengan berat hati, berat kaki dan berat badan.
'Aelah......."
Males mengiringiku ke teras. Di teras, aku udah siap, tinggal nunggu yang lain. Aku langsung pasang gaya pundung. Kaki lemes. Laper. Lack of energy. Begitu ayah bunda keluar, aku berusaha menggerakkan kakiku untuk meraih sang sepeda. Akankah aku berhasil meraih sepeda? Tentu saja, karena aku ini Pro! Indeed, I'm Pro!
Yak, aku menggiring, atau lebih tepatnya menyeret sepedaku keluar pagar. Aku berusaha mengayuh pedal sepedaku. Berhasilkah? Tentu saja, karena aku ini Pro! Indeed, I'm pro!
Stop menyombong please.
Hiyah, kaaayuuuuuuuhhaaaaahkucapek. Asli, udara pagi tuh bikin aku makin ngantuk. Mana dingin bikin aku makin lemes lagi. Tapi tetep kupaksain. Oleng? Bukan masalah, karena aku ini pro!
Pra Pro mulu.
'Ebusetanjakan'
ANOTHER UNPERFECT TIMING!
Disaat lagi loyo, ada tanjakan.
"Hidup berat banget ya......"
Aku berjuang sebisa mungkin. Harus bisa.... harus bisaaa.... uwooohhh!!!!!
Dan akhirnya..... SAYA BERHASIL PEMIRSA!!!!!!! HYAHAHAHAHAH HOREEEEE!!!!!
*entah darimana banyak confetti bertebaran*
Abis itu langsung turunan. swiiiii~~~~
"Nda, ke laguna yuk!" Ajak Ayahku. Laguna itu perumahan lain yang ga begitu jauh dari sini. Dan disana perumahannya Sou-chan. Tapi aku yakin, Sou-chan pasti belom bangun karena malemnya begadang ngegame -_-
"*sigh* yaudah...." <- nada rendah
Eh, nada rendahku sekeren Nao nggak ya? :3
-piiiip-
*muncul dengan kepala benjol* Maaf, kesalahan teknis.
Jump. Aku udah di laguna, lagi di depan masjid. Mata udah setengah watt. Iya lebay mang napa so what sih.
"Eeeh, tikus!" Ayakhu mendadak ngasih tau. Aku langsung oleng ngeliat didepanku ada tikus mabok muter-muter kayak cacing kepanasan.
Wat?
Ngapain tuh tikus muter-muter kayak roller coaster yang jalurnya udah dikasih oli? Tuh tikus gila, sedeng, keracunan, mabok, apa ketakutan sampe gabisa jalan lurus?
Aku terlalu sibuk merhatiin tikus itu, sampe ga nyadar aku hampir mau ngelindes tikus itu. Walhasil aku berusaha belok, dan karena aku loyo plus capek, aku malah jatoh.
Fahk.
Aku nahan sakit. Sementara tuh tikus masih asik joget disko (baca: muter-muter) disebelahku. Aku menatap tikus sialan itu dengan tatapan sebel. Aku berdiri dan naik sepeda lagi.
"Nggak papa nda?" Tanya bunda
"(SAKIT WOY! KAGET LAGI!) Gapapa kok"
Dan kita lanjut sepedahan lagi. Muter-muter. Sampe kita balik ke depan masjid, dimana tikus sialan itu berada.
"Mana tuh tikus? MAU KULINDES!" Aku emosi. Tuh tikus malah ilang.
Sialan.
Aku keliling lagi. Ketemu Ruto sama Tori. Abis itu ketemu benda lain.
"GUK!"
Inner: Shut up, Rook.
"Guk! Guk! Guk!
ROOK LU DIEM KALO NGGAK GUA PANGGIL TEI.
Jump lagi.
Udah selesai sepedahan, aku balik ke rumah.
"Nda, nanti beliin nasi uduk tiga ya"
"(Fuck No) Yaudah...."
Udah berapa kali aku bilang capek dan diabaikan. Aku sih maunya langsung tepar, dengerin lagu dan nulis. Tapi malah disuruh jalan lagi. Huh. Aaaaarrrggghhhhhuiahzogwuyioahskgsuoigdvyb8etdyhxre!!!!
Abaikan, tadi aku lagi mijitin keyboard.
Yah, jadi itulah akhir perjalanan yang kulakukan dengan berat hati minggu lalu. Hope you enjoy whatever! Anda boleh pergi sekarang, daah!
Nope. Wrong intro.
On the last ent-
ITU INTRONYA CRY!
Readers: YANG SERIUS GEBLEK!
Yo Readers sekalian! Ketemu lagi sama Author Gendeng, Kironase alias Amanda-chan. Eh, eh readers, masa kakiku sakit.
Readers: So What?
Beginilah ceritanya.... (sfx: ba dum tess)
-Flashback-
Dua hari yang lalu, atau tepatnya hari Kamis, di siang yang teeeeeriiiiiiiiiiiiiiik sekali, yaiyalah jam 12. Saking teriknya, kita bisa masak telor diatas wajan yang ditaruh diatas kompor gas yang sudah menyala. Panas banget kan? Panas banget loh, pemirsa!
Khs, Kiiroi, Rahma, dll: MANDA GARING.
Pokoknya siang itu panas, tapi bisa juga itu cuma perasaanku. Lagian, kepalaku panas garagara UTS IPA dan PLH yang berhasil seberhasil-berhasilnya membuatku pusing, setres, gila dan mencak-mencak.
Aaaaah, Pak Umum (samaran) pasti bakalan lama lagi........
Aku berjalan sambil ngobrol sama...... Kiiroi, kalo ga salah #dikejerbebek# sementara di depanku ada Rahma sama Azna yang ngomongin apaan aku ga tau.
Di depan kantin, Azna membalikkan badannya ke belakang, bertatap mata denganku. Mulutnya perlahan terbuka, ingin mengatakan sesuatu, dan........
"Mand, pulang jalan yuk!"
Azna mengatakan kalimat yang mengubah hidupku untuk yang kedua kalinya.
Jalan cuy! Jalan dari rumah ke sekolah! Ehm, maksudku dari sekolah ke rumah.
"Yuk!"
Aku menjawab dengan nafsu dan semangat yang agak berlebihan. Lagian, aku yakin pak Umum, jemputan paling ngeselin yang pernah kukenal, pasti bakalan bikin kita nunggu lama lagi, bahkan mungkin sampe dua jam kayak hari Rabu. Walhasil, aku, Rahma sama Azna jalan kaki. Jalan kaki. Ja-lan ka-ki. Ja. Lan. Ka. Ki. Jalankaki. Jaaaalaaaaannnnnkaaaakiiiiii. Jalan, kaki. Ja- okestopit.
Kali ini, aku bisa sampe rumah dengan cepat, karena kecepatan jalan Aku, Rahma sama Azna sama, nggak tunggu-tungguan kayak waktu sama Sou-chan pas kelas 7.
Yak, begitulah ceritanya.
Tamat.
Tapi, 'tamat' barusan bukan 'tamat' yang sebenarnya.
Besoknya, Aku Rahma Azna jalan lagi karena si pak Umum yang nyebelinsumpahreseabisakubencimatiajasanamintadibunuhbangetsih nyuruh kita jalan lagi. Aku Rahma Azna menanggapinya dengan serius, kita beneran jalan. Un tuk yang ke du a ka li nya.
Tamat lagi.
Tapi ini baru tamat flashback doang. Cerita yang sebenarnya baru dimulai sekarang.
-BERSAMBUNG-
TAPI BO'ONG.
*Readers ngamuk dan mengacak-ngacak semua widget*
Aku bangun di pagi hari. Kakiku sakit. Lemes. Ngantuk. Ga ada tenaga. Laper. Kapan aku gak laper.
"Nda, olahraga yuk"
UNPERFECT TIMING!!!!!
"nggak, kakiku sakit"
"Ayolah, kapan lagi bisa jalan samasama sekeluarga. Ayo yuk. Ayoooo"
"Nggak." Note: aku bilang 'nggak' dengan penekanan, alias aku bener-bener menolak. Selain males, kakiku beneran sakit. Mana lemes dan ngantuk gini lagi.
"Eeeh, Ayo!"
"SHUT THE FFUU UP AKU GAMAU!"
harusnya aku bilang begitu, tapi aku gak sekasar itu sama orangtua.
"*sigh* oke......"
Loyo. Dengan loyo aku menuruti ajakan Bundaku. Seandainya apapun bisa dibeli pake daun, Aku mungkin udah DO THE FCKIN TABLEFLIP!!!!!
Berjalan. Selangkah demi selangkah kulakukan dengan berat hati, berat kaki dan berat badan.
'Aelah......."
Males mengiringiku ke teras. Di teras, aku udah siap, tinggal nunggu yang lain. Aku langsung pasang gaya pundung. Kaki lemes. Laper. Lack of energy. Begitu ayah bunda keluar, aku berusaha menggerakkan kakiku untuk meraih sang sepeda. Akankah aku berhasil meraih sepeda? Tentu saja, karena aku ini Pro! Indeed, I'm Pro!
Yak, aku menggiring, atau lebih tepatnya menyeret sepedaku keluar pagar. Aku berusaha mengayuh pedal sepedaku. Berhasilkah? Tentu saja, karena aku ini Pro! Indeed, I'm pro!
Stop menyombong please.
Hiyah, kaaayuuuuuuuhhaaaaahkucapek. Asli, udara pagi tuh bikin aku makin ngantuk. Mana dingin bikin aku makin lemes lagi. Tapi tetep kupaksain. Oleng? Bukan masalah, karena aku ini pro!
Pra Pro mulu.
'Ebusetanjakan'
ANOTHER UNPERFECT TIMING!
Disaat lagi loyo, ada tanjakan.
"Hidup berat banget ya......"
Aku berjuang sebisa mungkin. Harus bisa.... harus bisaaa.... uwooohhh!!!!!
Dan akhirnya..... SAYA BERHASIL PEMIRSA!!!!!!! HYAHAHAHAHAH HOREEEEE!!!!!
*entah darimana banyak confetti bertebaran*
Abis itu langsung turunan. swiiiii~~~~
"Nda, ke laguna yuk!" Ajak Ayahku. Laguna itu perumahan lain yang ga begitu jauh dari sini. Dan disana perumahannya Sou-chan. Tapi aku yakin, Sou-chan pasti belom bangun karena malemnya begadang ngegame -_-
"*sigh* yaudah...." <- nada rendah
Eh, nada rendahku sekeren Nao nggak ya? :3
-piiiip-
*muncul dengan kepala benjol* Maaf, kesalahan teknis.
Jump. Aku udah di laguna, lagi di depan masjid. Mata udah setengah watt. Iya lebay mang napa so what sih.
"Eeeh, tikus!" Ayakhu mendadak ngasih tau. Aku langsung oleng ngeliat didepanku ada tikus mabok muter-muter kayak cacing kepanasan.
Wat?
Ngapain tuh tikus muter-muter kayak roller coaster yang jalurnya udah dikasih oli? Tuh tikus gila, sedeng, keracunan, mabok, apa ketakutan sampe gabisa jalan lurus?
Aku terlalu sibuk merhatiin tikus itu, sampe ga nyadar aku hampir mau ngelindes tikus itu. Walhasil aku berusaha belok, dan karena aku loyo plus capek, aku malah jatoh.
Fahk.
Aku nahan sakit. Sementara tuh tikus masih asik joget disko (baca: muter-muter) disebelahku. Aku menatap tikus sialan itu dengan tatapan sebel. Aku berdiri dan naik sepeda lagi.
"Nggak papa nda?" Tanya bunda
"(SAKIT WOY! KAGET LAGI!) Gapapa kok"
Dan kita lanjut sepedahan lagi. Muter-muter. Sampe kita balik ke depan masjid, dimana tikus sialan itu berada.
"Mana tuh tikus? MAU KULINDES!" Aku emosi. Tuh tikus malah ilang.
Sialan.
Aku keliling lagi. Ketemu Ruto sama Tori. Abis itu ketemu benda lain.
"GUK!"
Inner: Shut up, Rook.
"Guk! Guk! Guk!
ROOK LU DIEM KALO NGGAK GUA PANGGIL TEI.
Jump lagi.
Udah selesai sepedahan, aku balik ke rumah.
"Nda, nanti beliin nasi uduk tiga ya"
"(Fuck No) Yaudah...."
Udah berapa kali aku bilang capek dan diabaikan. Aku sih maunya langsung tepar, dengerin lagu dan nulis. Tapi malah disuruh jalan lagi. Huh. Aaaaarrrggghhhhhuiahzogwuyioahskgsuoigdvyb8etdyhxre!!!!
Abaikan, tadi aku lagi mijitin keyboard.
Yah, jadi itulah akhir perjalanan yang kulakukan dengan berat hati minggu lalu. Hope you enjoy whatever! Anda boleh pergi sekarang, daah!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKakak,nurut amat.Kaga pernah ngelawan apa yang ortu katain.Kau aja ngelawan..Udah kaki sakit,kena tanjakan,jatoh gara gara tikus joget,disuruh beli nasi uduk lagi..
BalasHapusSabar ya kak!blog kakak menghibur saya nih!
Semangat ya kak!
Halo, maaf baru bales! Ahaha ini cerita lama, tapi masih berasa lucu kalo diingat-ingat ya wkwk
HapusAku sabar dan semangat kok! Makasih linna, comment-mu juga menghibur! :D